Thanks to Tech

Akhir-akhir ini internet di tempatku luar biasa lemot. Jarang-jarang aku bisa download dengan tenang. Bisa tiba-tiba down, lau semua yang aku download berhenti di tengah jalan. Akibatnya aku harus mengulang lagi dari awal.

Kalo soal download masih bisa lah ditunda, tapi kalau email penting atau pertemuan penting, rasanya kondisi internet kayak gitu akan bikin frustrasi.

Satu hal yang akusyukuri adalah aku dibekali dengan handheld yang canggih. Halangan begitu hampir bisa diatasi semua. Yang pertama kali membuatku bersyukur adalah waktu aku harus meneliti hasil pemeriksaa psikologis saat itu juga, padahal internet down. Dengan handheld ini, tugasku itu terlaksana dengan baik.

Begitu juga waktu di kampus, kami diminta mencari seuah istilah penting, dengan adanya handheld ini tugas itu tak perlu tertunda-tunda.

Ajaibnya lagi, waktu aku berinisiatif mencarikan tempat syawalan angkatanku. Kan hanya aku yang ada di lokasi saat itu, jadi dengan handheld ini aku cepret sana cepret sini, alngsung kirim ke grup. Saat itu juga kami sepakat menyewa atau tidak tempat yang aku kunjungi. Tanpa handheld seperti ini agak mustahil melakukan banyak pekerjaan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

Itu soal perangkat keras. Dalam hal software, aku banyak tertolong dengan yahoo messenger. Dengan meletusnya Merapi, komunikasi menjadi sulit. Komunikasi tatap muka, maksudku. Tugasku kemarin itu menghubungkan berbagai macam orang di Jakarta, Semarang, Salatiga dan Yogya. Tanpa bantuan ym, sulit semua itu terlaksana.

Zaman teknologi begini, kemungkinan tatap muka di dunia nyata bisa dikurangi dengan amat banyak, walaupun itu juga diperlukan. Tapi dalam keadaan darurat, bantuan teknologi sangat terasa signifikansinya.