Tak Menyangka

Bagiku, semester pertama Jessie di kelas 3 ini membuat deg-degan. Mungkin aku termakan asumsi pribadi bahwa kelas 3 itu krusial. Kalo anak nggak menguasai bahan di kelas ini, dia akan keteteran di kelas 4. Lalu kelas 5 mulai lagi dengan bahan baru, dimantapkan di kelas 6, lalu ujian SD.

Makanya aku mencanangkan belajar sore dan belajar pagi. Namanya juga anak kecil, yang penting buat dia ya bermain. Belajar itu kalo suara maminya udah kayak tukang jual anduk di pasar, yang kedengeran ke mana-mana. Aku pikir conditioningnya yang kurang, jadi dia nggak terbiasa melihat orang belajar. Tapi itu kan alasanku biar keliatan ilmiah dikit, tapi utamanya ya itu tadi, yang penting bermain.

Semester ini aku bener-bener kecolongan, karena nggak ngeh kalo 1 Desember udah UAS. Lalu pas mau UAS Mandarin aku repot dengan berbagai urusan. Lalu aku terlambat tahu kalau UAS nya ini diambilkan dari Dinas, jadi bukan sekolah yang mengeluarkan soal. Hari kedua aku langsung belikan buku-buku tambahan untuk matematika, ips dan ipa. Biasanya aku menyiapkan Jessie 2 minggu sebelum UAS, supaya bisa belajar sedikit-sedikit dan nggak bikin stres. Kali ini belajar sehari sebelumnya, dengan bahan yang seabreg...! Alhasil, jeblog deh UAS nya, padahal bobot nilai UAS itu besar sekali.

Jadinya aku menyiapkan mental Jessie supaya jangan gela kalo nggak masuk 5 besar, soalnya dia pede sekali bakalan masuk 3 besar. Dari pengamatanku banyak anak-anak lain yang lebih solid nilainya daripada dia.

Waktu ambil rapor.....ternyata Jessie di ranking 2! Wah, aku bersyukur banget dan kaget dan lega dan takjub. Dengan persiapan seadanya dan waktu belajar yang sempit, dia berhasil. Betul-betul nggak nyangka! Papinya yang lagi tugas di Jakarta juga kaget waktu terima sms Jessie. Soalnya kami pernah mendiskusikan keprihatinan akan nilai-nilai UAS nya. Thanks God.

0 komentar: