Konon

Kisah ini bermula dari kesaksian seorang ibu. Dia berinisiatif mengajak anaknya masuk les menari. Selama enam bulan ibu ini hanya mengantarkan anaknya, sementara anaknya cuma jongkok di bawah meja sambil mengintip teman-temannya menari. Selepas enam bulan, anak ini tergila-gila menari. Konon, ia cukup mahir menari.

Ajaib ya visi yang dimiliki seorang ibu? Sekian tahun yang lalu, aku juga mengalami hal itu. Terus terang waktu itu bukan visi yang aku punya, tapi trial error. Cuma karena mau cari aktivitas buat Jessie waktu dia umur 2 tahun. Kalo anak ibu di atas ngumpet di kolong meja, Jessie ngeliatin aja kakak-kakaknya menari dengan ekspresi tak tertarik. Kali ke enam datang baru dia mulai berdiri terus ngegoyang-goyangin kakinya, tapi belum mau disuruh maju ke depan sama teman-temannya. Sayang, karena dia masuk playgroup siang, jadi deh putus les tarinya. Disambung lagi sejak umur 4 tahun sampai sekarang.

Kejadian itu juga berulang sekarang, waktu aku masukkan dia ke les renang. Aku pilihkan guru les yang konon paling bagus di Yogya. Mula-mula dia senang. Tiba waktunya gaya bebas dengan mengambil napas sendiri, kondisinya menurun. Tiap kali les nangis, nggak mau ambil napas sendiri. Sampe-sampe ada temen lesnya yang lihat Jessie nangis, jadi berhenti beneran. Sesudah era bernyanyinya alias menangisnya berhenti, kalau pergi les renang Jessie selalu muntah. Siapa pun yang nyetir, mesti muntah. Aku tahu itu ungkapan stressnya kalau mau renang. Tapi dengan hikmat Tuhan aku bisa terus memotivasinya belajar renang. Berbagai alasan aku kemukakan, dari yang logis (untuk menyembuhkan asmanya) sampai ke yang fun (bisa jadi contoh buat sepupu-sepupunya kalo renang rame-rame). Syukurlah, Jessie sekarang mulai senang renang, apalagi dia udah bisa ambil napas sendiri. Tinggal ngebenerin gaya renangnya aja. Perlu waktu enam bulan sebelum Jessie menyenangi renang.

Jangan-jangan semua ibu di dunia punya usus yang puaannjanng...., supaya bisa sabar menghadapi anaknya. Begitulah yang aku alami.

2 komentar:

Lenny said...

Waduh usus gw kurang panjang nih, bs dipanjangin gak ya biar sabar? :D

Mariani Sutanto said...

Bisa...bisa sekalee..., tinggal mraktekkin hypnoparentingnya aja sama berbekal FT lho ya. Cheers!