Sewaktu Jessie susah-susahnya makan, kira-kira umur 11 bulan, aku sempet nanya ke Semu caranya masak semur yang enak. Lalu, dia memebritahuku dengan sangat mendteil, sampai terbyang jelas di benakku kayak apa jadinya semur itu nanti.
Nah, Jumat kemarin aku memasakkan Jessie oseng janggel, wortel dan telur puyuh, minus cabe ijo pastinya. Lalu, hari ini setelah urusan order beres, aku cepet-cepet pulang dan mulai bikin semur. Nih cuman modal ingatan, soalnya waktu dibilangin Semu dulu, aku nggak sempet nyatet saking bingungnya Jessie jadi susah makan.
Jadilah aku mresto daging sapinya. Sambil nunggu prestoan itu, aku mengupas bawang merah yang cukup banyak dan merebus telur puyuh. Setelah itu merebus kentang. Setelah kentang empuk, telur puyuh udah siap masak, aku menggoreng bawang merahnya. Begitu harumnya menguar, langsung aku masukin daging sapi yang udah empuk itu. Kuahnya aku pake kaldu daging sapi tadi. Udah deh, beres. Tambah kecap, hadiah jemaat waktu aku kunjungan ke Purwodadi tahun lalu, tambah garam, sampe rasanya pas. Kali yang bikin nih semur yummy adalah api yang sangat kecil waktu semua bahan sudah tercampur jadi satu. Lumayan lama tuh aku ngegodognya, sampe warna telur puyuh, daging dan kentangnya jadi coklat kecap.
Yang lebih menyenangkan adalah ngeliat Jessie makan siang dengan lahap. Nggak tau karena capek tau karena semurnya enak, mudah-mudahan yang terakhir.
Memori Semur
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment