Pk 03.30 aku membangunkan Jessie dan Kezia (anaknya temanku dan temannya Jessie yang menginap di sini) untuk sarapan sereal, lalu membersihkan diri. Aku pun melakukan hal yang sama.
Pk. 04.45 kami start menjemput temanku Betty yang akan bersama-sama aku mengunjungi mahasiswa yang sedang praktik kerja di Wonosobo dan Banjarnegara. Ini perjalanan yang baru samsek ke kedua kota ini. Karena itu kami berangkat pagi-pagi, supaya pulangnya nggak kemaleman di jalan.
Jalan pagi-pagi saat matahari belum terlihat ternyata sangat menyegarkan. Aku sempat khawatir nggak kuat jalan, soalnya baru bae dari flu berat. Yogya-Temanggung berjalan lancar. Temanggung Parakan jalanan banyak yang berlubang dan lubangnya dalem-dalem. Jadilah aku memelankan si Konde, biar nggak terbanting-banting. Parakan- Wonosobo ibarat perjalanan membelah gunung. Di kiri kanan jalan terlihat gunung Sumbing dan Sindoro. Pemandangan betul-betul indah. Terasering di mana-mana, rumah-rumah pedesaan tersebar dan kami melihat pepohonan teh dan tembakau.
Alhasil Wonosobo dapat dicapai dalam waktu 2,5 jam. Kotanya sangat menyenangkan. Serasa Bandung di awal tahun 1982, saat aku baru pindah dari Jakarta. Airnya pun dingin dan segar. Kalo nggak inget ini adalah kunjungan kerja, pasti aku langsung nyebur deh ke kolam renang, ha...ha...ha...! Oleh tuan rumah kami diajak makan soto ayam. Hmm....yummy, pagi-pagi makan yang anget-anget.
Setelah berbincang-bincang, kami melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara. Ini juga gampang banget jalannya, hanya perlu berhati-hati di tikungan-tikungan yang berbahaya aja. Asal jalannya nggak ugal-ugalan dan mematuhi tanda garis di aspal, pasti selamat. Tiba di Banjarnegara kurang dari satu jam. Di sini ngobrolnya agak lama soalnya disambi makan ayam goreng presto Bandung yang muantaap. Apalagi, baksonya juga oke punya, legit dan rasanya enak.
Kami kembali ke Yogya sekitar pk 15.00. Jessie minta berhenti mau memotret sawah terasering. Terus anak-anak pipis dulu di pom bensin. Begitu selesai memotret terasering, hujan mulai turun. Gak lama setelah hujan turun, begitu mau masuk Wonosobo, panas mentari mulai muncul. Tapi begitu menuju Parakan, kabut turun. Seru banget deh jalan kayak begini. Ini juga karena pake si Konde. Kalo pake si Mumun, mmm....mejen! Ada tanjakan tinggi di daerah Parakan, sampai aku harus pindahkan gigi ke 2, supaya si Konde oke. Tadinya mau aku tekan tombol turbonya, tapi nggak jadi ah, nanti dia melesat lagi, padahal di depan ada truk-truk yang terpaksa merayap.
Lepas Parakan, masuk Temanggung. Dari situ lancar deh baliknya ke Yogya. Yang nggak ngira, kami terlalu cepat belok kiri menuju rumah Betty. Jadi nyasar, jauuuuh sekali. Mana cuma sendiri di jalan itu, dan guelaaap sekali. Anak-anak tadinya masih sempet bergurau di belakang. Tau-tau mereka sadar kalo kami tersesat. Udah pada mulai ketakutan, tapi aku dan Betty tenang-tenang aja. Tau-tau lewat dua motor dengan polisi berpasangan di atasnya. Aku lupa tuh sandi morse s o s, he...he...he..., jadi lewatlah polisi-polisi itu. Ya udah, pake ilmu pas pramuka aja. Akhirnya kami menemukan jalan besar. Nggak taunya itu nembus di Jl. Palagan atas deket rejodani, jauh banget yak! Ha....ha....ha....
Sesampainya di rumah anak-anak mandi air hangat terus nganterin misua deh ke stasiun, dia ada tugas kantor ke Jakarta. Hmm... a thriller at the end of my nice trip.
Happy Trip
Diposkan oleh Mariani Sutanto di 3:56 PM
Label: Jalan-jalan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment