Aku Dicium

Kami hampir tak bersama seharian kemarin. Setelah pulang sekolah, Jessie diminta mengajar tari Truno pk 14.00. Jadi, pulang sekolah dia langsung makan, istirahat sebentar lalu kami berangkat lagi menuju tempatnya mengajar. Sementara aku ada ceramah di malam hari.

Waktu makan siang aku melobby Jessie supaya mau dijemput papinya sehabis mengajar. Tadinya dia minta dijemput lalu ikut aku ke tempatku ceramah. Aku khawatir dia terlalu lelah karena dari sekolah belum tidur siang. Kalau ikut aku ceramah, bisa-bisa teler pas pulang malamnya. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan akhirnya dia setuju istirahat di rumah, nggak ikut aku ceramah, walaupun agak sedikit ngedumel, soalnya dia paling seneng ikut aku ceramah, "Ketemu kakak-kakak, Mom," begitu alasannya.

Ketika sampai di tempatnya mengajar, aku bilang begini, "Sudah ya Jess. Sampai ketemu nanti malam. Jessie kalo udah ngantuk langsung bobo aja, nggak usah nungguin mami." Aku kaget waktu tangan mungilnya merangkul leherku dan memeluk seraya menciumku (terharu mode on). "Oke Mom, hati-hati ya."

Ini nggak kayak biasa! Berkali-kali kami tak bisa bersama, dia cuma melambaikan tangan. Tapi siang kemarin dia memeluk dan menciumku! Jadi semangat setelah itu untuk mematangkan persiapan ceramah.

Kalau aku renung-renungkan lagi, kami memang sangat dekat. Aku bersyukur dia mau curhat sama aku, bukan dengan orang lain, karena pada akhirnya dia paham kalau orangtuanya nggak akan pernah menjatuhkan anaknya sendiri. Kalau aku lalai memeluknya dalam sehari, maka Jessie mendatangi aku, lalu senyum-senyum sambil melirik dan merentangkan tangannya, minta dipeluk.

Luv u, Jess!

0 komentar: