Izin Lagi?

Perasaan belum pernah deh hari-hari or bulan-bulan di awal tahun aku serepot ini. Dalam dua bulan ini aku sudah dua kali pelayanan ke luar kota. Aku sih seneng-seneng aja, namanya juga jalan-jalan, ha...ha...ha...

Pertama kali aku ke Magelang, karena ada pertemuan para ketua klasis dengan anak-anak bimbinganku. Mau nggak mau aku harus hadir, kalo nggak siapa yang akan memberi penjelasan? Data semua ada di tempatku secara aku seneng catat mencatat a.k.a. carik eh sekretaris.

Kedua kali aku ke Salatiga. Ini baru dilakukan besok, jadi kemarin aku menuliskan surat lagi ke gurunya Jessie. Begitu lihat Jessie bawa amplop putih panjang, gurunya langsung berujar, "Izin lagi Jess?" Senyam-senyum anakku menjawab, "Iya Pak, hari Kamis."

Memang sejarah anakku ikut rapat bersamaku cukup unik, dan di tempat aku melayani anak juga boleh hadir. Kalo ibu-ibu melayani dan dia punya buntut, buntutnya harus diperhitungkan. Itulah enaknya jadi ibu, he...he...he.... . Kali buat yang melayani sama ibu-ibu bisa senep juga kalau di tengah-tengah rapat sang anak minta ditemenin pup, haks! Dari usia 4 bulan Jessie udah ikut rapat. Aku udah nyiapin tuh semuanya. Perutnya nyaman, jadi gak bakal dia pup di pampersnya, waktu itu. Begitu diletakkan di atas meja, dia bermain-main dengan maenannya yang macem-macem bunyinya, sementara aku mencatat jalannya rapat. Setelah besar dia udah nggak mau disuruh bermain-main atau membaca-baca, tapi maunya bantuin mommynya!! Mulai dari nempelin foto para mahasiswa, nyeklekin file, ngingetin wajah kakak-kakaknya karena mommynya pelupa abis, sampai berbagai pekerjaan asisten kecil. Kadang-kadang sampe bantuin bendahara komisi ngaturin snack dan minum buat tamu-tamu rapat, ha...ha...ha...

Begitu masuk sekolah, izinlah dia nggak sekolah kalo aku rapat. Setiap tahun mesti dia izin beberapa hari. Akibatnya, dia harus mengejar ketinggalannya dengan belajar ekstra. Karena keseringan ikut rapat dia jadi cepat menangkap pembicaraan orang dewasa, moga-moga kau tak dewasa sebelum waktunya, Nak.

Syukurlah, tahun ini uan SD berlangsung pada saat aku harus melakukan psikotes selama 3 hari, jadi izinnya nggak kebanyakan. Aku juga jaga-jaga, kalo nggak terpaksa sekali, tak perlulah aku berangkat ke luar kota. Mendingan nggak tidur seharian nyiapin data buat ketuaku, daripada ke luar kota, ha...ha...ha...

2 komentar:

Anonymous said...

wah masa kecil Jessie hmp mirip dgn anak2 dikeluarga kami,cuma kami diajar berdagang dari ngitung duit 50 perak smp papa nego dgn org.Bagus toe untuk Jessie...he anak mu dilirik sama suami ku toe hehehe.GBU

Mariani Sutanto said...

Buat siapa Ius, odi kan? Iya, aku juga dididik begitu sama ortu bahwa anak harus tahu kesibukan dan kehidupan ortunya, jangan mau seenaknya sendiri. Nggak segampang anak-anak laen yang sukanya maen perintah kiri kanan sih, tapi aku jadi menghargai perjuangan ortu.