Kalo anak pentas, orangtua ikut repot. Kayak-kayak begini selalu kualami kalau Jessie terpilih menjadi penari sanggar untuk tampil. Aku sih seneng-seneng aja, malah momen-momen seperti ini aku pakai untuk memperlambat irama hidupku yang wuusss....
Pentas kali ini adalah untuk meresmikan pembukaan cabang Sanggar Tari Natya Lakshita di Klaten, tempatnya di SD Kristen 3. Sepulang sekolah kami makan nasi Padang di Duta Minang, rebah-rebah sekitar 15 menit, mandi, lalu berangkat. Misua bilang pake aja si Konde, supaya perjalanan lebih nyaman, terutama buat Jessie. Jadilah aku bawa si Konde, biar nggak ngejen di jalan. Kasihan si Mumun kalo ke luar kota, bisa ngos-ngosan nanti.
Di sanggar baru 3 orang yang hadir. Begitu anak-anak dirias matanya oleh Pak Sugita, aku mendekat, memerhatikan apa saja yang dioleskan sampai rias matanya jadi. Sekalian belajar, siapa tau Jessie diminta menari sendiri kan aku udah mulai bisa ngerias matanya. Pak Gita (baca: Gito) ngajarin juga cara membentuk alis mata, ukur-ukurannya juga.
Yang seru waktu iring-iringan mobil berangkat. Begitu tahu teman-temannya berkumpul dalam satu bus, Jessie pun ikut mereka. Tinggallah aku sendiri. Aku diem-diem aja di pintu masuk sanggar. Sesudah pada mulai berangkat, ternyata yang ikut aku itu Mbak Cempluk dan Pak Hendrid serta seorang murid yang ambil les privat tari klasik untuk bekal mengajar di Sinagpura.
Kesel deh salah jalan, karena aku ambil jalan kota. Nggak bisa lancar. Lupa lagi kalo itu hari Sabtu, kan banyak orang pulang kerja lebih awal, atau pada ke pusat-pusat perbelanjaan. Jalan mulai agak lancar waktu keluar Yogya dekat Prambanan. Lagi cerita-cerita tentang pejabat lewat karena jalanan dikosongkan, tiba-tiba dari belakang terdengar sirene meraung-raung. Aku siap-siap minggir memberi jalan. Begitu yang lewat terbaca I-IV ijo, langsung aku ikuuuut....! Si Konde kan cukup besar untuk menjadi mobil rombongan. Gemeteran juga waktu aku nyalain lampu hazard dan ikut rombongan. Lampu merah lewaaat semua, begitu belok kanan mau masuk Klaten juga lancar. Mau belok kiri menuju lokasi, aku melepaskan diri dari rombongan.
Alhasil Yogya-Klaten, cepet bener. Kalo nggak, mana keburu mau mendampingi anak-anak dandan ganti pakaian? Ha...ha...ha..., gara-gara ikuuut..., lancar deh!
Ikuuut...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment