Potong Lemari

Berbulan-bulan aku bimbang dengan penataan rumahku. Biasa...., misuaku suka bilang begini, “Wah! Ini namanya tabrak dulu, urusan belakang.” Sempet sih aku cemberut pas dia bilang begitu, tapi aku pikir-pikir ada benernya juga.

Waktu pindah ke rumah ini juga begitu. Saat itu misuaku repot banget sama urusan kerjaannya, dan aku dipesenin begini, “Jangan bikin apa-apa dulu, sampe semua masuk baru bikin rencana.” Aku iyain aja. Cuma semakin mendekat ke hari pindahan, banyak sekali barang yang memerlukan tempat. Buntutnya....., aku lupa dengan pesan misuaku.

Perempuan kayak awan ya? Kagak bisa ditebak ke mana jalannya, gimana bentuknya, seberapa cepat dia berubah bentuk dan ukuran.

That is me! Kebetulan aku punya teman yang suaminya orang interior. Jadi aku merancang-rancang sendiri. Kalau aku flashback, koq bisa ya pas ngerancang-rancang itu aku tidak mengikutkan misuaku?

Akhirnya jadilah beberapa perabot build in, yang harganya juga nggak bisa dibilang murah. Begitu jadi dan masuk ke rumah, baru deh misuaku tahu. Kebangetan juga sih. Nggak heran dia ngedumel. Nggak cuman sehari dua, berkali-kali. Saban kita lagi duduk, dia ngomentarin ketidak sabaranku. Akibatnya menurut dia, rumah kami jadinya nggak fungsional, banyak ruang terbuang.

Dari pembagian hasil bikin kaos, aku punya sedikit uang lebih. Langsung aku kontak temenku yang usaha mebel. Aku cerita gini gitu soal lemariku yang kepanjangan. Akhirnya kami sepakat untuk memotong lemari. Kali ini aku bilang dulu ama misuaku. This time he is okay.

Untunglah ada teman yang mau ngeladenin permintaanku. Ada juga sih yang bilang emangnya potong lemari kayak potong kue. Kan nggak gampang karena harus lihat apakah finishingnya tempelan apa bukan,seratnya bisa dipotong nggak, kayunya bagus apa nggak, dan berbagai macam alasan.

Temenku ini kirim tukang ukur dan tukang potong. Jadi deh. Bisa dipotong tuh lemari. Legaa..., rasanya. Demi kenyamanan misua dan ruang keluarga, nggak apa-apa deh keluar biaya ekstra.

Moga-moga aja aku inget terus untuk mengikutsertakan misua dalam perencanaan interior rumah. Hm!

1 komentar:

Apollo Lase said...

huahahha... selamat buat lemari hasil permaknya.

bufet saya juga dipotong karena tivi 29 inci yang telanjur dibeli ternyata tidak muat. :D tapi hebat ya tukangnya itu, bekas permaknya gak keliatan.

selamat buat rumah barunya ya.