Hari Rabu lalu benar-benar hari yang sibuk tanpa direncanakan. Sehari sebelumnya aku memang tahu ada beberapa hal yang harus aku lakukan, tapi semua aku atur waktu Jessie di sekolah. Jadi pas dia pulang, urusanku sudah beres dan kita bisa langsung pulang.
Ternyata sampai plan ke dua, rencana masih berjalan mulus. Begitu masuk plan ke tiga ambyar. Harusnya setelah aku mengambil kain, aku memberikannya ke kongsiku yang akan membawanya ke penjahitan kami. Namun, aku luput mencegat dia di sekolah Jessie. Jadi, aku ke penjahitan sambil mengontrol pesanan-pesanan kaos yang sedang dalam proses penyelesaian. Urus punya urus, semua baru selesai pk 12.40.
Dari sana aku langsung ke pameran tanaman di halaman samping McD Sudirman. Sebenernya bukan dalam rangka mau beli tanaman. Cuma di sana temanku ada yang ikut berpameran. Sudah berkali-kali dia cerita kalau dia ikut pameran dan setiap kali aku nggak bisa hadir. Jadi kali ini aku menengoknya di pameran. Begitu datang, langsung Jessie bermain dengan anak-anaknya yang ikut ngendon di satnd orangtuanya selama pameran. Karena temenku masih mengajar, aku ngobrol dengan suaminya seputar tanaman eksotik yang jadi bisnis mereka. Lihat caranya bikin anakan tanaman, caranya menyimpan pohon-pohon kecil berdaun kemerah-merahan (sayang aku lupa namanya) yang katanya lagi booming. Akhirnya aku tinggal Jessie di sana dan aku jalan-jalan ngiterin pameran. Sepuluh menit kemudian aku cabut dari sana.
Waktu makan bersama, aku minta Jessie supaya nggak usah les piano, soalnya waktu itu sudah pk 14.00. Jessie ngotot mau les karena lesnya pk 17.00, jadi masih ada waktu untuk tidur siang. Begitu sampai di rumah, kami langsung tertidur kelelahan.
Nah ini, Jessie terbangun saat aku ngepel di kamarnya. “Mom, ini jam berapa?” Dengan santai aku jawab aja, “Masih jam empat kok Jes. Nggak usah buru-buru, masih keburu kalau mau les piano.” Lalu dia mendekati aku, bicara pelaaaa...n sekali, “Boleh nggak kalo aku nggak jadi les piano?Aku mau jalan-jalan aja ya?” Wah, aku bingung juga karena rencana begini bisa nggak jadi kalo nggak match semuanya. “Ya udah. Telepon Papi dulu, tanya Papi fitness nggak. Kalo nggak, tanya mau nggak Papi jalan-jalan sekarang.” Ternyata match, jadi berjalan-jalanlah kami ke Amplaz.
Ini pertama kali Jessie bolos les. Biasanya kalau diminta nggak les, bisa ngeyel seharian. Mungkin juga kecapekan seharian jalan. Walau udah disokong dengan tidur siang dua jam, capeknya mungkin masih terasa. Moga-moga aja dia nggak terasa betapa enaknya membolos. Kalau bolos di sekolah kan ada sanksinya, tapi kalo bolos les kan malah bisa santai. Aku langsung telepon gurunya kalo hari ini Jessie nggak mau les dulu. Gurunya sampe bertanya-tanya kenapa. “Nggak apa-apa koq, Cuma mau jalan-jalan aja kali ini.”
Jadi deh, 20 September 2006 sebagai hari bolos pertama.
Pertama Kali Bolos
Diposkan oleh Mariani Sutanto di 4:58 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
Gpp cie sekali2 bolos. hehe... *devil mode on*
Post a Comment