Selamat tinggal kepala 3, begitu kata temenku saat aku memasuki usia 40 tahun di hari pertama bulan ini. Memang tak terasa rentang waktu 10 tahun yang aku jalani. Ketika memasuki kepala 3, aku menikah. Sekarang, memasuki kepala 4, apa ya yang sudah aku lakukan di dalam hidupku.
Beruntung banget ada bunga-bunga kehidupan yang senantiasa mekar di sepanjang jalan hidupku. Ada sih rentang waktu di mana aku hanya melihat rumput kering kerontang, tapi di sela-selanya ada juga bunga kecil berwarna kuning cerah. Perjalanan kehidupanku menyiratkan penyertaan Tuhan yang tak pernah berkesudahan.
Pernah down nggak? Ya pasti pernah, namanya juga orang idup. Aku pernah denger, stress itu biasa buat orang idup. Kalo udah nggak stress dan hidupnya aman – rata- tanpa variasi, itu tanda-tanda kematian. Lihat aja grafik jantung kalo orang dioperasi, kan nak turun? Kalo udah garis rata, plus bunyi tiiiiit....., berarti dut alias game poin.
Memasuki usia 40 ini juga aku masih diperkenankan melihat pertumbuhan anak semata wayang. Hubungan antar pribadi dalam keluarga juga mulai tertata. Rasanya penyertaan Tuhan kayak ngajak aku main teka-teki silang. Mungkin itu akibat dari kesukaanku ngebeliin Jessie teka-teki silang ya? Banyak sekali clue yang Tuhan berikan dalam kaitan aku sebagai istri dan ibu. Rupanya ini latihan supaya aku menjadi orang yang peka terhadap suami dan anak. Nggak kebayang deh kalo salah satu jauh dari aku, bisa sepi deh hidupku.
Memasuki usia 40 ini juga aku dilimpahi teman-teman yang mau menunjukkan kasih sayang mereka. Biasanya aku berkawan dengan kaum pria, tapi tahun ini aku dianugerahi empat kawan perempuan yang sejiwa ama aku: tomboy, suka jalan, suka makan, apa adanya, jauh-jauh dari jaim, suka ketawa, suka becanda, pemakan segala (nah lho?!). Ada sih satu yang feminin tapi kehadirannya justru memberi warna tersendiri. Supaya kami yang bertiga ini nggak lupa diri, apalagi kalo lagi becanda, he...he...he... Yang penting satu dengan yang lain itu interaktif sekali, jadi rame kalo tiap minggu kumpul. Ada satu sih yang feminin, tapi dia. Momen kayak gini yang aku sebut bunga-bunga bermekaran.
Terima kasih Tuhan buat kehidupan yang Engkau anugerahkan. Tiap pagi aku selalu mendapat kekuatan dari hadir-Mu.
Memasuki Usia 40
Diposkan oleh Mariani Sutanto di 4:13 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
6 komentar:
iya Cie, klo hidupnya lempeng terus gak seru ah. wahhh...ciecie makin mature aja nih. Sekali lagi slamat yah cie. :)
Hehehe...gw termasuk dalam 4 sekawan gak? Moga2 ultah kali ini gak elo lupain selamanya, kpn lagi yg keik gitu keulang ya gak?:D
Thanks Dew. Kata orang jalan lempeg bikin ngantuk terus bisa bablas..:)
Masuk Len, nomor urut elo no 4, abis masih nom je, he...he...he...
ada pepatah cinta "Ren Shen 40 chai khai She" yang artinya, bahwa kehidupan baru di mulai saat berusia 40,
dan ada satu lagi
"Ni Ren, 40 i tuo Hua "
Bahwa wanita 40 adalah setangkai bunga yang baru mekar..
Belated Betsdei, All the best 4 U and Fam, God Bless
Hai Bev, thanks buat pepatahnya. Jadi nanti kalo aku les mandarin, bisa nambah poin di depan Lao tze nya, ha...ha...ha...
lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
dari blog h4 saya dan keluarga mengucapkan selamat memasuki umur kepala 4 ya bu... 8 tahun lagi aku menyusul... :)
semoga Tuhan terus memberkati....
Post a Comment