Menyambut Tahun 2007

Sejujurnya, aku pesimis ngadepin tahun baru. Apa aku salah nerapin filosofi ‘nrimo” ya? Rasanya punya mimpi nggak pernah terwujud,padahal mimpinya udah 10 taon nih. Berat banget mau melangkah mewujudkan mimpi. Setiap kali mau melangkah, ada aja yang menghalangi.

Syukurlah dalam kebaktian hari ini Pdt Wyanto memberi kekuatan lewat khotbahnya. Aku jadi berani punya mimpi itu lagi. Intinya: let the peace of God rule in your hearts, to the which also ye are called in one body; and be ye thankful. Yang namanya damai sejahtera Allah itu adalah damai sejahtera yang mau mengampuni dan tidak memaksakan kehendak, tapi yang mentaati apa yang dikehendaki Kristus. Gambarannya kayak kepala yang mengarahkan tubuh. Dengan ayat ini, aku bisa menerima semua mimpiku yang belum terwujud. Ini nih beberapa mimpi yang belum terwujud, mudah-mudahan oke:
1. Punya track yang jelas di dunia tulis menulis.

2. Dianugerahkan Tuhan hati yang tentram. Abis, kadang-kadang pengen kalo liat bayi, tapi
kalo inget umur, kayaknya lebih bae satu anak aja. Cuma kadang-kadang muncul perasaan
bersalah karena nggak berupaya maksimal menghadirkan teman hidup buat Jessie. Apalagi
kalo denger dia ngomong ama boneka-bonekanya. Sampe pernah lho muncul pertanyaan
samar-samar kalau-kalau aku nggak mampu jadi mom yang oke, makanya cukup satu anak
aja. Menjawab panggilan Tuhan dengan masuk seolah teologi. Ini nih niat yang udah 10 taon
nggak terwujud-wujud. Dari 1996 sampe sekarang. Kebanyakan mikir sih, jadi gak masuk-
masuk. Tambahan lagi di perjalanan hidupku, aku menjumpai keanehan pada orang-orang
yang katanya cinta Tuhan tapi kelakuannya huekkk! Aku jadi maju mundur. Taon-taon
terakhir ini malah perekonomian keluarga tambah susah, sampe aku berani-beraniin join di
usaha kaos. Aku mau mimpi lagi dan berusaha ke sana. Capek deh jadi Yunus. Jalannya belon
keliatan, tapi kayaknya perlu langkah pertama nih.

3. Aku mohon supaya diberi pemikiran yang hidup alias kreatif, supaya usaha kaos
berkembang, buku-buku lancar, bisa bantuin misua bikin usaha yang menghasilkan.

Akhirnya aku memasuki tahun 2007 dengan empat tekad ini:
1. Menjadi kuat dan bisa jadi temen yang bae buat misua dan Jessie
2. Menjadi lebih sabar
3. Kembali membaca FT secara urut dan saat teduh tiap pagi.
4. Sekolah teologi.

Semoga!

3 komentar:

The life's corner said...

wuah....bukan cuma kamu thoq yang takut mimpi. Aku juga (belakangan ini) setelah mimpinya juga ga muncul-muncul jadi kenyataan. Years after years, after years and after years aku nunggu and hoping.....sampai almost give up.
Tapi...setiap kali give up, Dia memberi kekuatan baru! Walau sekarang masih belum berani lagi bermimpi, tapi aku sudah mulai berani berharap lagi......Semoga bisikan-Nya menguatkanmu!

Mariani Sutanto said...

Dear Cie Martha,
Iya nih Cie, musti berani ya meminta berkat. Semoga 2007 menjadi tahun berkat buat kita semua ya?

The life's corner said...

ya semoga....!