Ngubek-ngubek Yogya

Mau kenal sebuah kota? Tahu seluk beluknya, kenal orang-orang di dalamnya, tahu ‘kebiasaan’ kota itu, tahu ‘isi’ kota dan nyaman bergerak di dalamnya? Aku butuh waktu 10-20 tahun untuk melakukannya. Lama ya? Ajaibnya, waktu selama itu nggak terasa karena semua berlangsung dalam keseharian dan nggak ada target kapan harus terjadi.

Kemarin aku yang berasa udah kenal Yogya, ngubek-ngubek lagi kota ini. Ternyata aku belum kenal denyutnya, intinya, yaitu aktivitas berkesenian. Emang sih Jessie berkesenian, tapi ternyata itu masih periferal, baru permukaannya aja.

Bingung juga aku nyari orang yang aku butuhkan, pengrajin. Semua ingatanku dikerahkan, termasuk menghubungi temen kosku yang udah lama ngendon di sini. Satu per satu rantai informasi aku telusuri. Menjelang sore dapet deh orangnya, cuman jauh banget tempatnya. Kalo dari rumahku di Jl. Magelang kira-kira butuh waktu 30 – 45 menit mencapai daerah itu. Namanya daerah Ngoto, di Jl. Imogiri Barat. Nama itu aja baru pertama kali aku denger. Untungnya lagi, temen sekolahnya Jessie ada yang tinggal di Jl. Imogiri. Klop deh..:)

Rasanya udah lama nggak bergerilya di Yogya. Zaman aku sering ketamuan orang dari Jepang dan Denmark, begitu deh ngubek-ngubek Yogya. Siklus itu berulang dan aku bersyukur karena ada relasi yang cukup untuk memperoleh informasi.