Bonyok

Bukan bokap nyokap, tapi bonyok beneran. Nih ada kaitannya sama idungnya Jessie. Dalam perjalanan jemput dia Sabtu lalu, aku ditelepon kepseknya. Dengan suara takut-takut dia memberitahu, “Kak Ian, inii… tadi Jessie terdorong temannya pas pelajaran olahraga. Lalu, dia jatuh.”


“Lalu, kena apanya?”


“Hidungnya. Tapi tadi sudah diperiksa guru olahraganya dan nggak apa-apa, hanya memar dan luka berdarah di lubang hidung.”


Ada yang patah atau goyang? Jessienya mengeluh pusing nggak?”


“Oh nggak, nggak ada yang patah atau goyang. Jessie juga nggak pusing. Saya memberitahu supaya Kak Ian nanti nggak kaget waktu jemput dan lihat ada luka di mukanya Jessie. Kmi minta maaf atas kejadian ini.”


“Ya, ok. Saya segera ke sana.”


Lega banget waktu liat Jessie tergolong nggak apa-apa karena yang luka cukupan itu persis di bawah lubang hidung. Bagian hidung sebelah kiri bengkak sedikit, batang hidungnya lecet-lecet memanjang, dan dagunya memar biru, Selain itu punggung tangannya lecet dikit. Lutut kiri kanan memar biru dan lecet-lecet.

Menurut cerita Jessie, dia lagi jalan di pinggir lapangan, lagi ngincer bola. Tiba-tiba dari belakang dia ditabrak temennya. Langsung nyungsep ke paving block. Waktu nyungsep itu, tangannya refleks nutupin mata, makanya punggung tangannya luka.

Bapaknya yang kaget, pulang-pulang muka anaknya bonyok. Mau dibawa ke dokter, tapi anaknya sendiri udah nggak ngeluh. Ditanyain pelan-pelan ngerasa pusing, mual atau mata berkunang-kunang nggak waktu jatuh. Teteup aja ngegeleng.

Dengan kondisi muka bonyok, kemana-mana jadi malu. Jadi wiken kemaren di rumah aja, sambil ngomporin Jessie supaya nggak usah malu kalo ketemu orang. Namanya aja kecelakaan, dan orang jatuh itu biasa. Luka juga nggak bisa sembuh instant, walau udah ditaburin hau fung san yang sakti mandraguna… Jadi, kalo orang kiri kanan nanya ya dijawab aja kalo itu karena jatuh. Soalnya, anakku ini kan mentingin banget gimana dia tampil di depan orang, beda 180 derajat sama emaknya, ha…ha…ha…., jadi perlu dikomporin supaya Jessie gak berkurang pedenya.

2 komentar:

Anonymous said...

hai Ian .....Odi juga 2kali toe ngalami kaya gitu diskoll...he bagaimana udh lumayanan sekarang mukanya Jessie........

Mariani Sutanto said...

Nah, itu enaknya ikut renang. Abis renang luka-lukanya yang udah kering pada ngelotok semua. Udah mulus lagi.